Penemu Algoritma
Published on September 29, 2010 by bangun wijayanto · No Comments
Istilah
algoritma, mungkin bukan sesuatu yang asing bagi kita. Ditinjau dari
asal-usul katanya, kata ‘Algoritma’ mempunyai sejarah yang agak
aneh. Orang hanya menemukan kata Algorism yang berarti proses menghitung
dengan angka Arab. Seseorang dikatakan ‘Algorist’ jika menghitung
menggunakan angka Arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata
ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah
matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis
buku Arab terkenal, yaitu Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi
dibaca orang barat menjadi Algorism.
Definisi Algoritma
Definisi Algoritma adalah langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan logis. Contoh sederhana adalah
penyusunan sebuah resep makanan, yang biasanya terdapat langkah-langkah
cara memasak masakan tersebut. Tapi, algoritma umumnya digunakan untuk
membuat diagram alur (flowchart) dalam ilmu komputer / informatika.
Penemu konsep Algoritma dan Aljabar
Penemunya adalah seorang ahli matematika dari uzbekistan yang bernama
Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Di literatur barat, beliau
lebih terkenal dengan sebutan Algorism. Panggilan inilah yang kemudian
dipakai untuk menyebut konsep algoritma yang ditemukannya. Abu Abdullah
Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota
di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Kedua
orangtuanya kemudian pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad
(Irak), ketika ia masih kecil. Khwarizm dikenal sebagai orang yang
memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika, konsep yang diambil
dari nama belakangnya.
Al khwarizmi juga adalah penemu dari beberapa cabang ilmu matematika
yang dikenal sebagai astronom dan geografer. Ia adalah salah satu
ilmuwan matematika terbesar yang pernah hidup, dan tulisan-tulisannya
sangat berpengaruh pada jamannya. Teori aljabar juga adalah penemuan dan
buah pikiran Al khwarizmi. Nama aljabar diambil dari bukunya yang
terkenal dengan judul Al Jabr Wa Al Muqabilah. Ia mengembangkan tabel
rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen
serta konsep diferensiasi.
Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi
tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya
menggunakan pendekatan sistematis dan logis. Dia memadukan pengetahuan
dari Yunani dengan Hindu ditambah idenya sendiri dalam mengembangkan
matematika. Khwarizm mengadopsi penggunaan angka nol, dalam ilmu
aritmetik dan sistem desimal. Beberapa bukunya banyak diterjemahkan
kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah
terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah
aritmetikanya, seperti Kitab al-Jam’a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi,
Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari
translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16
sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard yang memuat peta-peta
dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Buah pikir
Khwarizmi di bidang geografi juga sangat mengagumkan. Dia tidak hanya
merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki
beberapa bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah bekerja dibawah
kepemimpinan Al khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun
830. Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Khalifah Mamun
Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk mengetahui volume dan lingkar
bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar